Perubahan, Hasil, dan Tindakan

Articles

ADA DUA orang yang bekerja di perusahaan yang sama, katakanlah si A dan si B. Si A adalah pekerja keras. Baginya, bekerja bukan sekadar pergi ke kantor dan menyelesaikan pekerjaan rutin. Namun, bekerja adalah belajar, dari ilmu-ilmu baru yang didapat, pengalaman, berbagi cerita dengan rekan-rekan kerja serta klien yang ditemui, dan sebagainya.

Berbeda dari si A, si B adalah seorang pemalas yang sekadar mengerjakan apa yang diperintahkan, itu pun dikerjakannya dengan santai. Dia tidak pernah berusaha mengembangkan diri atau bersikap proaktif dalam pekerjaan. Walhasil, pada saat penilaian prestasi, si A mendapat nilai yang tinggi dan kenaikan gaji yang sangat signifikan. Sebaliknya, si B tidak mendapat kenaikan gaji sama sekali, malahan mendapat surat peringatan karena dalam bekerja dia sering tidak memenuhi tenggat waktu yang ditetapkan.

Dari cerita di atas dapat kita lihat bahwa hasil Yang kita dapat tergantung dari tindakan kita, seperti kisah si A dan  B. Si A mendapatkan kenaikan gaji karena kerajinannya, sedangkan si B mendapatkan surat peringatan karena kernalasannya. Repotnya, banyak orang (atau bahkan semua orang) menginginkan hasil positif (kenaikan gaji, rumah besar, karier yang meningkat pesat, mobil yang bagus, lebih disukai orang,  lebih dihormati orang, lebih dikagumi orang) tanpa suatu usaha  yang sejalan dengan keinginannya. Banyak orang yang menginginkan hasil X tanpa mengubah perilaku dan tindakannya yang masih saja Y.

Katakanlah seseorang berencana dan bermimpi memiliki rumah senilai 80 juta rupiah dalam waktu lima tahun. Dengan hitungan kasar, dalam setahun, orang itu membutuhkan dana sebesar 16 juta rupiah, yang berarti setiap bulannya dia membutuhkan kurang lebih 1,3 juta rupiah. Nah sekarang, jika penghasilan orang tersebut adalah 2,2 juta rupiah dan setiap bulan dia harus mengeluarkan kurang lebih 1,7 juta rupiah untuk berbagai macam biaya: listrik, telepon, transportasi, makan sehari-hari, dan sebagainya, sehingga Sisa dana tiap bulannya hanya sebesar 500,000 rupiah, orang tersebut jelas tidak dapat mencapai. 80 juta rupiah dalam waktu lima tahun.

Dengan uang 500 ribu rupiah sebulan, waktu yang dibutuhkan orang tersebut untuk mengumpulkan uang sebesar 80 juta rupiah adalah 30 tahun. Jika orang tersebut ingin mengumpulkan 80 juta rupiah dalam waktu 5 tahun, dia harus berupaya sebisa mungkin untuk dapat menyisihkan 1,3 juta rupiah setiap bulannya. Jelas orang ini harus mengubah tindakannya. Karena jika dia ingin memperoleh hasil yang berbeda, dia harus mengubah tindakannya. Kalau dia tetap melakukan hal yang sama seperti. dulu, dia tidak akan mungkin bisa memperoleh hasil yang berbeda.

Jadi, jika Anda menginginkan suatu hasil yang berbeda, Anda harus mengubah tindakan Anda. Ubahlah segala sesuatu yang dapat Anda ubah ke arah positif untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *